Selasa, 05 April 2011

Nama : Ainun ainiyah
Kelas : A1.08/ 08144600028
Mata Kuliah : Perspektif Global(5 April 2011)

Sasaran Pembangunan Milenium


Deklarasi Millennium PBB yang ditandatangani pada September 2000 menyetujui agar semua negara:

1. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim

  • Target untuk 2015: Mengurangi setengah dari penduduk dunia yang berpenghasilan kurang dari 1 dolar AS sehari dan mengalami kelaparan.

2. Pemerataan pendidikan dasar

  • Target untuk 2015: Memastikan bahwa setiap anak , baik laki-laki dan perempuan mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar.

3.Mendukung adanya persaman jender dan pemberdayaan perempuan

  • Target 2005 dan 2015: Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk semua tingkatan pada tahun 2015.

4. Mengurangi tingkat kematian anak

  • Target untuk 2015: Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun

5. Meningkatkan kesehatan ibu

  • Target untuk 2015: Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan

6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya

  • Target untuk 2015: Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/ AIDS, malaria dan penyakit berat lainnya.

7. Menjamin daya dukung lingkungan hidup

  • Target:
    • Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan
    • Pada tahun 2015 mendatang diharapkan mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum yang sehat
    • Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat mencapai pengembangan yang signifikan dalam kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

  • Target:
    • Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang berdasarkan aturan, dapat diterka dan tidak ada diskriminasi. Termasuk komitmen terhadap pemerintahan yang baik, pembangungan dan pengurangan tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional.
    • Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara kurang berkembang, dan kebutuhan khusus dari negara-negara terpencil dan kepulauan-kepulauan kecil. Ini termasuk pembebasan-tarif dan -kuota untuk ekspor mereka; meningkatkan pembebasan hutang untuk negara miskin yang berhutang besar; pembatalan hutang bilateral resmi; dan menambah bantuan pembangunan resmi untuk negara yang berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan.
    • Secara komprehensif mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang negara-negara berkembang.
    • Menghadapi secara komprehensif dengan negara berkembang dengan masalah hutang melalui pertimbangan nasional dan internasional untuk membuat hutang lebih dapat ditanggung dalam jangka panjang.
    • Mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda
    • Dalam kerja sama dengan pihak "pharmaceutical", menyediakan akses obat penting yang terjangkau dalam negara berkembang
    • Dalam kerjasama dengan pihak swasta, membangun adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.

Sasaran Pembangunan Milenium Indonesia

Setiap negara yang berkomitmen dan menandatangani perjanjian diharapkan membuat laporan MDGs. Pemerintah Indonesia melaksanakannya dibawah koordinasi Bapenas dibantu dengan Kelompok Kerja PBB dan telah menyelesaikan laporan MDG pertamanya yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan rasa kepemilikan pemerintah Indonesia atas laporan tersebut. Laporan Sasaran Pembangunan Milenium ini menjabarkan upaya awal pemerintah untuk menginventarisasi situasi pembangunan manusia yang terkait dengan pencapaian sasaran MDGs, mengukur, dan menganalisa kemajuan seiring dengan upaya menjadikan pencapaian-pencapaian ini menjadi kenyataan, sekaligus mengidenifikasi dan meninjau kembali kebijakan-kebijakan dan program-program pemerintah yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran-sasaran ini. Dengan tujuan utama mengurangi jumlah orang dengan pendapatan dibawah upah minimum regional antara tahun 1990 dan 2015, Laporan ini menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam jalur untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, pencapaiannya lintas provinsi tidak seimbang.

Kini MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia, mulai dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) hingga pelaksanaannya. Walaupun mengalamai kendala, namun pemerintah memiliki komitmen untuk mencapai sasaran-sasaran ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerjasama dengan seluruh pihak, termasuk masyarakat madani, pihak swasta, dan lembaga donor. Pencapaian MDGs di Indonesia akan dijadikan dasar untuk perjanjian kerjasama dan implementasinya di masa depan. Hal ini termasuk kampanye untuk perjanjian tukar guling hutang untuk negara berkembang sejalan dengan Deklarasi Jakarta mengenai MDGs di daerah Asia dan Pasifik.

Kontroversi

Upaya Pemerintah Indonesia merealisasikan Sasaran Pembangunan Milenium pada tahun 2015 akan sulit karena pada saat yang sama pemerintah juga harus menanggung beban pembayaran utang yang sangat besar. Program-program MDGs seperti pendidikan, kemiskinan, kelaparan, kesehatan, lingkungan hidup, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan membutuhkan biaya yang cukup besar. Merujuk data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, per 31 Agustus 2008, beban pembayaran utang Indonesia terbesar akan terjadi pada tahun 2009-2015 dengan jumlah berkisar dari Rp97,7 triliun (2009) hingga Rp81,54 triliun (2015) rentang waktu yang sama untuk pencapaian MDGs. Jumlah pembayaran utang Indonesia, baru menurun drastis (2016) menjadi Rp66,70 triliun. tanpa upaya negosiasi pengurangan jumlah pembayaran utang Luar Negeri, Indonesia akan gagal mencapai tujuan MDGs.

Menurut Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Don K Marut Pemerintah Indonesia perlu menggalang solidaritas negara-negara Selatan untuk mendesak negara-negara Utara meningkatkan bantuan pembangunan bukan utang, tanpa syarat dan berkualitas minimal 0,7 persen dan menolak ODA (official development assistance) yang tidak bermanfaat untuk Indonesia . Menanggapi pendapat tentang kemungkinan Indonesia gagal mencapai tujuan MDGs apabila beban mengatasi kemiskinan dan mencapai tujuan pencapaian MDG di tahun 2015 serta beban pembayaran utang diambil dari APBN di tahun 2009-2015, Sekretaris Utama Menneg PPN/Kepala Bappenas Syahrial Loetan berpendapat apabila bisa dibuktikan MDGs tidak tercapai di 2015, sebagian utang bisa dikonversi untuk bantu itu. Pada tahun 2010 hingga 2012 pemerintah dapat mengajukan renegosiasi utang. Beberapa negara maju telah berjanji dalam konsesus pembiayaan (monetary consensus) untuk memberikan bantuan. Hasil kesepakatan yang didapat adalah untuk negara maju menyisihkan sekitar 0,7 persen dari GDP mereka untuk membantu negara miskin atau negara yang pencapaiannya masih di bawah. Namun konsensus ini belum dipenuhi banyak negara, hanya sekitar 5-6 negara yang memenuhi sebagian besar ada di Skandinavia atau Belanda yang sudah sampai 0,7 persen.


MDGs merupakan komitmen 189 negara di dunia yang dibuat dalam pertemuan PBB tahun 2000. Dalam pertemuan tersebut, ditandatangani Deklarasi Millennium oleh para kepala negara anggota PBB termasuk oleh presiden Indonesia saat itu, yakni Abdurrahman Wahid. Deklarasi Millennium juga dapat dikatakan sebagai janji negara-negara yang menandatangani untuk mengurangi separuh proporsi penduduk miskin di negaranya maupun dunia, memastikan semua anak menuntaskan pendidikan dasar, menghilangkan kesenjangan gender pada semua jenjang pendidikan, mengurangi dua pertiga angka kematian bayi, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi penyakit menular, memastikan kelangsungan lingkungan hidup, dan meningkatkan kerja sama global untuk pembangunan. Kesemuanya ada delapan tujuan yang selanjutnya diturunkan dalam 21 target dan diukur dalam 60 indikator.
Kita tentu tidak boleh menutup mata bahwa pemerintah tidak berdiam diri dalam menuntaskan pencapaian MDGs pada tahun 2015. Peta jalan untuk percepatan pencapaian MDGs di Indonesia telah dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 mengenai Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

Bahkan, Presiden SBY juga telah menunjuk Nina F Moeloek sebagai Utusan Khusus Presiden untuk MDGs (Special Envoy for President on MDGs). Namun, langkah tersebut tidaklah memadai jika hanya ditindaklanjuti dengan pendirian Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Nasional dan institusi sejenis di tingkat daerah tanpa disertai dengan perubahan format penganggaran pembangunan (baik di APBN maupun APBD) yang berbasis pada pencapaian MDGs.

Selama ini indikator-indikator yang dipakai untuk penyusunan APBN dan APBD hanya indikator-indikator makroekonomi tanpa menyertakan indikator target MDGs dan IPM.

Oleh karena itu, harus ada perubahan mendasar dalam menilai keberhasilan pembiayaan negara, bukan hanya pada tingkat penyerapan anggaran tetapi juga pada dampak penggunaan anggaran pada pencapaian target MDGs dan indikator IPM yang terukur.

Titik lemah lain dalam upaya pencapaian MDGs di Indonesia adalah tidak adanya pengakuan inisiatif masyarakat (baik organisasi masyarakat sipil maupun sektor swasta) yang selama ini punya peran dalam upaya pencapaian MDGs di Indonesia. Pemerintah Indonesia tidak pernah mendorong rasa kepemilikan bersama (ownership) MDGs ini kepada seluruh rakyatnya.

Setidaknya dalam empat kali laporan yang disusun oleh Pemerintah Indonesia sangat kuat kesan bahwa pencapaian MDGs identik dengan pelaksanaan program pemerintah. Padahal kita tahu, ada banyak inisiatif dan kreativitas masyarakat muncul dalam menjawab masalah kemiskinan pada saat negara absen memenuhi kewajibannya.

Ironisnya, pemerintah tak pernah mengakuinya dalam laporan MDGs. Pemerintah lebih asyik menyajikan laporan pencapaian MDGs dalam grafik-grafik statistik yang tak bisa mengukur wajah kemiskinan yang berbeda konteks dan pengalaman kesejarahannya.



Sumber evaluasi :
1. http://opiniindonesiaonline.wordpress.com/2009/10/27/millennium-development-goals/
2. http://library.wri.or.id/index.php?p=show_detail&id=3040

Rabu, 08 Desember 2010

Materi Proyek Ujian Akhir
Mata Kuliah : Teknologi Informatika dalam Pembelajaran
Dosen Pengampu : Wahyu Kurniawati, S. Si

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : 1 /2
Standar Kompetensi
Memahami wacana lisan tentang deskripsi benda-benda di sekitar dan dongeng.
Kompetensi Dasar
Menyebutkan isi dongeng.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan kembali isi dongeng yang didengar.

Materi Pembelajaran

BERMAIN BULU TANGKIS
di sekolah kami ada lomba
lomba peringatan hut ri
di antaranya lomba bulu tangkis
piter mewakili sekolah kami
piter menjadi juara
kami menyambut dengan gembira


Mendengarkan Dongeng
sekarang kamu akan mendengarkan dongeng
dengarkanlah dengan cermat
kamu harus memahami isinya
ayo mendengarkan dongeng
monyet yang cerdik
cerita oleh kak yadi

suatu pagi serigala dikejar pemburu
serigala meminta tolong kepada kelinci
serigala bersembunyi di sarang kelinci
serigala selamat dari kejaran pemburu
serigala tidak mengucapkan terima kasih
serigala malah hendak menerkam kelinci
tidak lama kemudian datanglah monyet
monyet ingin membantu kelinci
monyet meminta peristiwa diulang
serigala dan kelinci setuju
serigala masuk ke sarang kelinci
monyet menutup sarang dengan batu
serigala terjebak dalam sarang
kelinci selamat dari terkaman serigala



latihan 1
lengkapi kalimat berikut
lengkapi sesuai dengan isi dongeng

serigala meminta tolong kepada …………….
serigala bersembunyi di …………………….
serigala dikejar oleh ………………………..
serigala tidak mau mengucapkan …………….
kelinci ditolong oleh……………………

latihan 2
ingatlah isi dongeng yang didengar

serigala mempunyai sifat………………..
kelinci mempunyai sifat…………………
monyet mempunyai sifat………………..
cerdik licik suka menolong……………..

ayo pilihlah jawaban yang paling benar
1 dongeng itu cerita .....
a nyata
b tidak nyata
c benar benar terjadi

2 gurumu membacakan dongeng kamu .....
a mendengarkan
b tidur
c tidak mendengarkan

3 gambar seri itu .... gambar tunggal
a sama
b mirip
c tidak sama

4 menjelaskan gambar seri harus dari .....
a tengah
b awal
c akhir

5 puisi itu kata kata yang .....
a biasa
b indah
c buruk

6 membaca puisi harus dengan .....
a seenaknya
b sungguh sungguh
c tidak serius

7 ingin - makan - angga - roti
urutan kalimat di atas .....
a angga ingin roti makan
b angga ingin makan roti
c makan roti angga ingin

8 anak yang cerdas itu anak yang .....
a bodoh
b pintar
c malas

9 kancil adalah binatang yang .....
a bodoh
b suka menipu
c pintar

10 menolong orang lain harus .....
a minta upah
b ikhlas
c terpaksa

lengkapilah kalimat berikut

sebelum tidur yudi menggosok...........
rumput warnanya..............
leni diberi kue oleh mita..............
leni mengucapkan.................
agar tidak lapar aku harus..................
kaki berguna untuk......................

salinlah dengan huruf tegak bersambung

rudi sedang sarapan bersama keluarga
utari membaca buku cerita
sinta bermain sepeda di halaman
dodo membantu ibu mencuci baju
hadi mengucapkan selamat kepada ari

Kamis, 24 Desember 2009

MENYIMAK DAN BERBICARA

A. Menyimak
Menyimak adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat RESEPTIF.
Jenis situasi dalam mendengarkan :

1. Situasi Mendengarkan secara Interaktif :
Terjadi dalam percakapan tatap muka, di telepon / sejenisnya. Secara bergantian subjek ( 2 orang / lebih ) melakukan aktivitas mendengarkan dan berbicara. Sehingga kita memiliki kesempatan bertanya guna mendapatkan penjelasan, meminta lawan bicara mengulang apa yang telah diucapkannya / meminta lebih pelan dalam berbicara.

2. Situasi mendengarkan secara Non-Interaktif :
Kita tidak dapat meminta penjelasan dari pembicara, tidak bisa meminta pembicara mengulangi apa yang diucapkan kita juga tidak dapat meminta pembicaraan di perlambat.
Contoh :
- Mendengarkan Radio
- Mendengarkan acara-acara seremonial
- Nonton TV
- Mendengarkan Kotbah

Keterampilan mikro dalam memahami apa yang di dengar :
• Mengingat unsur bahasa yang di dengar dengan ingatan jangka pendek (short-term memory)
• Berupaya membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti dalam bahasa target.
• Menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan nada,warna suara int dan onasi ; menyadari adanya reduksi bentuk-bentuk kata.
• Membedakan dan memahami arti kata-kata yang didengar.
• Mengenal bentuk-bentuk kata khusus
• Mengenal makna dari konteks
• Mengenal kelas-kelas kata
• Menyadari bentk-bentuk dasar sintaksis
• Mengenal perangkat-perangkat kohesif
• Mendeteksi unsur-unsur kalimat seperti ; subjek, predikat, objek, preposisi, dan unsur-unsur lainnya.
B. Berbicara
Berbicara adalah keterampilan berbahasa lisan / berbicara yang bersifat PRODUKTIF.
Jenis situasi dalam berbicara :
a. Situasi berbicara secara INTERAKTIF :
contoh :
– Percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat telepon yang memungkinkan adanya aktivitas pergantian antara berbicara dan mendengarkan.
- Kita dapat meminta klarifikasi, pengulangan / kita dapat meminta lawan bicara memperlambat tempo bicara.
b. Situasi berbicara secara Semi-Interaktif :
contoh : – Situasi berpidato dihadapan umum secara langsung.
Ket. : – Audiens memang tidak dapat melakukan iterupsi terhadap pembicara,namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka.
Situasi berbicara dapat dikatakan betul-betul bersifat Non-Interaktif :
contoh : – berpidato lewat radio / TV.


MEMBACA DAN MENULIS

A. Membaca

Membaca adalah proses pengolahan bacaan secara kritis,kreatif yang dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu.
Dengan membaca,kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa masa lampau atau sekarang ditempat lain.

Tujuan utama membaca adalah memperoleh informasi mencakup isi,memahami makna bacaan.
Macam-mcam membaca menurut Jazir Burhan:
a. membaca Intensif
b. Membaca Kritis
c. Membaca Cepat
d. membaca Untuk keperluan praktis
e. Membaca untuk keperluan study.

Hambatan-hambatan dalam membaca
a. Vokalisasi
b. Gerakan Bibir
c. Gerakan kepala
d. Menunjuk dengan Jari
e. Regresi
f. Sub Vokalisasi.

Menurut Tarigan, membaca ada 2 yakni
a. ekstensif
Dibagi menjadi:
- Membaca Survey
- Membaca sekilas
- membaca dangkal
b. intensif
Di bagi menjadi:
- Telaah isi
- Telaah bahasa.

Teknik membaca:
a. Membaca Pre Reading Plan (PReP)
b. SQ3R (Survey,Question,Read,Recute,Review)



B. Menulis

Menulis adalah suatu ketrampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung,tidak secara tatap muka dengan oranglain.

Tujuan menulis:
a. Pemecahan Masalah
b. Penugasan Masalah,
c. Altruistik
d. Persuasif,
e. Penerangan,
f. Pernyataan,
g. Kreatif.

Ragam Tulis;
a. Narasi,
b. Diskripsi,
c. Eksposisi
d. Argumentasi.

Hal-hal yang perlu diketahui dalam kegiatan tulis-menulis:
a. Paragraf,
b. Kerangka karangan,
c. Langkah menyusun kerangka
- Catat Semua Ide
- Seleksi Ide-ide secara tepat
- Urutkan Ide-ide secara tepat
- Kelompokan Ide-ide yang berdekatan pada suatu heading
- Langkah Seleksi sudah dikerjakan
d. Pengembangan kerangka karangan
- Pendahuluan,
- Batang Tubuh
- Penutup.

Teknik Penulisan

Kemampuan menulis bisa dikembangkan dengan cara-cara :
- sering menulis berdasarkan kegunaan spesifik/audience spesifik
- memahami fakta bahwa menulis adalah menengok kembali (writing is revising)
- memperoleh pengalaman editing yang akan bermanfaat tidak hanya untuk menulis akan tetapi secara keseluruhan bermanfaat untuk pengembangan kemampuan riset dan auditory/observasi
- mempublikasikan tulisan

Tujuan pembelajaran menulis menurut Keraf adalah :

a. Mampu memilih dan menata gagasan dengan penalaran yang logis dan sistematis
b. Mampu menuangkannya ke dalam bentuk-bentuk tuturan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia
c. Mampu melukiskannya sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan
d. Mampu memilih ragam bahasa Indonesia sesuai konteks komunikas.


Tugas untuk pertemuan Kamis. 24 Desember 2009

Minggu, 20 Desember 2009

Ragam Tulisan

Ragam Tulisan 

A. Narasi
adalah jenis karangan yang menceritakan rangkaian peristiwa/ pengalaman berdasarkan urutan waktu (kronologis).

Contoh paragraf narasi :

Ketika tersiar kabar bahwa Barbara Parker, seorang terapis dan psikolog anak terkemuka, mendadak meninggal, banyak pihak terkaget-kaget. Karirnya cukup cemerlang dan sebagai ilmuwan pun kapasitasnya tak pernah diragukan. Barbara tewas secara mengenaskan dengan puluhan luka di tubuh. Tragisnya, Barbara ternyata dibunuh oleh “orang dalam” yang telah mendampinginya selama puluhan tahun. Seiring kerja keras polisi mengungkap kasus ini, akhirnya tersingkap pula latarbelakang tewasnya sang praktisi kesehatan mental itu. Barbara yang selama ini disegani pasien ternyata bukab “orang suci” yang tak punya cela. Borok masa lalunya yang tak diketahui awam.

B. Deskripsi
adalah jenis karangan yang melukiskan/ menggambarkan suatu objek apa adanya sehingga pembaca ikut juga merasakan, mengalami, melihat dan mendengar apa yang ditulis si pengarang itu

Contoh paragraf deskripsi :

Saat memasuki rumah itu berdiri bulu kudukku. Suasananya gelap hanya cahaya dari senterku yang menerangi ruangan. Seperti Lawang Sewu, rumah inipun memiliki banyak pintu. Aku berjalan pelan-pelan dengan rasa takut. Dinding yang catnya sudah banyak yang mengelupas di sana-sini. Suara lantai kayu yang kuinjak berderit menambah ciut nyaliku. Aku melangkah hati-hati menaiki tangga kayu tua yang banyak berlubang. Sesampai aku di lantai dua, aku melihat cahaya kecil di ujung ruangan. Aku membuka tirai di depanku dan aku tek percaya dengan apa yang ku lihat.

C. Eksposisi
adalah jenis karangan yang bertujuan menambah pengetahuan pembaca dengan cara memaparkan informasi secara akurat.

Contoh paragraf eksposisi :

Tips Membersihkan Minyak Goreng Sisa
Setelah kita menggoreng tempe atau gorengan apapun terkadang minyaknya masih tersisa banyak tetapi minyak tersebut sudah kotor. Bukankah itu sangat saying jika minyaknya dibuang. Oleh karena itu ada tips untuk membersihkan minyak goreng yang telah digunakan agar dapat dipakai kembali. Caranya adalah:
• Setelah selesai menggoreng, kecilkan api kompor.
• Masukkan Sedikit (satu sendok boleh lebih tergantung banyaknya sisa minyak) nasi kedalam minyak tersebut.
• Diamkan sebentar seperti menggoreng tempe.
• Setelah kotoran sisa menggoreng menempel pada nasi, segera angkat nasi itu.
• Minyak goreng sisa kembali bersih dan dapat digunakan lagi.
Bagaimana? Selamat mencoba.


D. Argumentasi

adalah jenis karangan yang bertujuan memengaruhi pembaca dengan bukti-bukti, alasan/ pendapat yang kuat sehingga gagasan yang dikemukakan penulis dapat diyakini/ dipercaya oleh pembaca.

Contoh paragraf argumentasi :

Poligami sangat merendahkan derajat wanita. Bagaimana tidak? Laki-laki dengan mudah mempunyai istri lagi. Itu sangat merugikan dan mengesankan bahwa wanita-wanita itu murah harganya. Maka tidak sedikit wanita yang memilih menjadi pelacur daripada harus dimadu. Tidak sedikit pula wanita pelacur yang menjadi istri simpanan. Memang benar bahwa jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki. Namun, bagaimana perasaan istri pertama yang dimadu? Dalam hati kecil mereka pasti sangat tidak ingin suaminya memiliki dua istri bahkan lebih ataupun istri simpanan. Mereka berpikir pasti sudah tidak mempunyai ari lagi untuk suaminya sehingga suaminya mampu menduakan cintanya. Bukankah itu sangat merendahkan derajat wanita?


Auto Biografi

My Life Story
Saat Masih Kecil
13 Agustus 1989, Ibu (Sutarni) melahirkanku dengan penuh perjuangan dan cinta. Ayahku (Ngatino) memberiku nama Ainun Ainiyah, tetapi karena aku kecil, mlenik-mlenik, cilik (kata ibu) makanya aku sering dipanggil Nunik. Aku tahu mereka sangat menyayangiku, foto-foto ketika aku balita sebagai saksinya. Aku suka sekali makan permen dan coklat waktu itu sampai-sampai sehari aku bisa menghabiskan banyak permen dan gigiku sampai gigis. Saat itu aku mendapat julukan Si Gigis. Ayahku sangat menyayangiku, dari kursi hingga sepeda pasti tertera namaku. Selain itu, ayahku tak pernah marah. Ayah sangat menyukai anak-anak. I love my Dad.
Yang kurasakan, masa kecilku sangat bahagia. Walaupun aku sering berpindah-pindah tempat tinggal. Lempuyangan, Juminahan, Babadan, Ratmakan, sampai akhirnya ketika umur tiga tahun, aku menetap di Kweni Sewon Bantul bersama dengan orangtua dari ayahku.
Saat umur empat tahun kurang satu bulan, aku sudah masuk di taman kanak-kanak Kuntum Melati Karangnongko Sewon Bantul. Walaupun umurku kurang memenuhi persyaratan masuk TK, tetapi aku sangat ingin bersekolah karena pada waktu itu ayahku sering menitipkan aku di taman kanak-kanak Tunas Melati di daerah Timoho di dekat tempatnya bekerja dan tes-tes yang lain aku lalui dengan mudah sehingga aku diterima di TK tersebut.
Saat usia TK, aku sangat nakal. Beberapa teman-temanku sudah terkena gigitanku. Hingga ayahku mengetahui, dan mengancam akan mencabut gigiku jika aku suka menggigit teman-temanku. Waktu itu keluargaku kecil yang cukup bahagia, walaupun ayahku hanya bekerja sebagai pengantar barang di toko dan ibuku mengajar pramuka dan guru SD honorer di SD Muhammadiyah Bausasran II. Sering sekali ayahku terlambat menjemputku di sekolah TK, pukul sepuluh seharusnya aku sudah pulang, tetapi aku harus menunggu jemputan sampai pukul satu bahkan terkadang lebih. Karena jarak TK dengan rumah terhitung jauh untuk usiaku waktu itu, dan ayah tidak memperbolehkan aku pulang sendirian maka aku selalu menunggu ayah menjemputku. Pernah suatu ketika aku sedang marah dengan ayah karena ayah nggak bisa mengekor rambutku, dan ibuku sudah terlebih dahulu berangkat bekerja jadi kuminta ayah yang memgekorkan rambutku tapi ayah kesulitan, makanya aku marah, dan waktu pulang dari sekolah, aku tidak mau menunggu ayah. Aku pulang sendiri melewati pinggir parit belakang sekolah bersama teman-temanku, tetapi aku tidak langsung pulang. Aku malah ikut teman-temanku mencari ular di sawah, teman-temanku laki-laki semua dan aku perempuan sendiri. Tetapi pada waktu itu, kami belum tau perbedaan laki-laki dan perempuan. Sampai siang, kami bermain-main di sawah. Sampai saatnya, teman-temanku pulang tetapi aku belum beranjak. Aku bingung mau pulang atau menuggu ayah di sekolahan lagi. Aku putuskan untuk pulang sendirian. Sampai di rumah ternyata ayahku sudah sampai duluan, dan ayah marah besar karena khawatir dan sebagainya. Setelah itu, aku kapok pulang sendirian. Ayahku menjemputku di sela-sela pekerjaanya sebagai pengantar pesanan handuk dari pabrik ke Toko dan ke pemesan. Untunglah ibu penjaga sekolah selalu baik hati padaku dan sering aku diberi makan gratis dari dagangannya. Jika tidak begitu, biasanya aku menunggu ayah dengan bermain-main sendirian. Rasanya sepi bahkan sering menakutkan, tetapi aku telah terbiasa dengan kesendirianku saat aku sedih dan ketakutan hingga saat ini. Di rumahpun demikian, aku sering bermain sendirian, main masak-masakan adalah favoritku. Sampai sekarang, aku suka sekali memasak. Aku bukan penakut malahan aku adalah anak yang ngglidik. Seingatku, belum pernah ada satupun pohon di TK yang belum pernah aku panjati, dari tanaman pagar hingga pohon kelapa. Tanaman padi pun aku injak-injak. Walaupun begitu, dalam rapor keterangan nilaiku selau memuaskan. Bahkan aku sering menjuarai lomba Tari antar-TK. Kata ibu guru TK, kecil-kecil cabe rawit. Memang masa kecil yang bahagia. 
Waktu masuk SD, aku sekolah di tempat dimana ibuku mengajar. Agar ada yang mengawasiku yaitu ibu. Namun tetap saja aku sendirian ketika pulang sekolah karena ibu masih mengajar. Diam-diam, aku pergi bermain di rumah temanku yang berbeda-beda tetapi yang paling aku sukai adalah bermain dirumah Sari karena barat rumahnya dekat kuburan. Kami sering bermain petak umpet, dan memanjat pohon talok. Bahkan sering, kami tidur siang di rumah kubur para kyai. Rumah kubur, kami menyebutnya begitu karena rumah yang dibangun untuk menutupi kuburan yang dianggap keramat atau dihormati. Di dalamnya ada kereta orang mati Bandosa yang katanya, jika malam hari kereta itu akan berjalan sendiri. Hiii…
Setiap pulang dari sekolah, aku tidak pulang ke rumah Bantul tetapi di Ratmakan, rumah nenekku, Ibu dari ibuku dan sore harinya aku Masa-masa berat di keluargaku ketika aku masih SD, ayahku terkena godaan WIL. Wanita itu adalah teman kerja ayahku. Wanita itu sangat baik padaku, bahkan aku sering diajak ke kostnya saat ayah sedang sibuk bekerja. Dia menyukai ayah dan akhirnya ibu tahu karena ibu mendapat laporan dari teman-temannya ayah. Kebetulan saat itu ibu mengajar les privat anak kepala perusahaan ayah jadi setiap kali ke Toko, ibu selalu mendapat laporan. Kondisi keluargaku benar-benar kacau waktu itu. Namun, badai segera berlalu. Ayah memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan tidak lagi berhubungan dengan wanita itu. Setelah itu, seingatku ayah tidak lagi bekerja. Ia hanya di rumah sambil membuka jasa servis jam. Pada saat yang bersamaan, ibu mengandung adikku. Dia lahir tanggal 6 Januari 1997. Dia diberi nama Ainun Insaniyah. Dia lahir jam tiga dini hari di tempat seorang Bidan di Kota Gede. Aku dan ayah menunggunya. Saat itu aku merasa senang sekali mempunyai adik. Lucu sih. Setelah melahirkan, ibuku tidak bisa istirahat karena hari itu ibu sedang ada ujian akhir semester di kampusnya. Pagi melahirkan, siangnya diantar ayah mengikuti ujian. Benar-benar ibu adalah orang yang hebat. Ibu adalah orang yang keukeuh untuk mewujudkan cita-citanya. 
Waktu ditinggal ujian, aku disuruh menjaga adik di tempat bidan itu. Tetapi dasar aku emang bandel, adikku ngga bisa diajak bermain karena seharian dia hanya tidur saja, aku tinggal pergi jalan-jalan di tempat temen ayahku di perumahan Wirokerten. Yang jaraknya kira-kira lima kilo meter dari tenpat bidan. Sampai sore aku bermain, hingga ayahku datang menjemput. Ayah sangat kebingungan mencariku. Hi hi hi..
Waktu cepat berlalu. Kelas tiga SD, ayah ibu memutuskan agar aku pindah sekolah yang dekat dengan rumah. Akhirnya aku pindah di SD Jarakan 1. Di sana aku menemukan teman-teman di waktu aku masih TK dulu. Aku menghabiskan masa SD di sekolahan ini.

Saat di Sekolah Dasar
Dengan cepat aku bisa menyesuaikan diri dengan teman-temanku. Walaupun teman baru tetapi aku sudah mengenal mereka sejak dulu. Kegiatan yang sering aku lakukan dengan teman-teman SDku adalah berenang. Kami sering berenang di kolam renang anak di daerah Krapyak. Cita-citaku waktu itu, ingin menjadi perenang. Selain itu, kegiatan di sekolah yang sangat aku sukai adalah nggamel (menabuh gamelan) dan latihan menari. Tap tap tap, begitu cara guru Tariku mengajari gerakan.
Sebenarnya aku tahu, diantara teman-temanku ada yang iri padaku. Sehingga aku selalu merasa sendirian. Walaupun anak baru, tetapi aku selalu mendapat rangking pertama di kelas. Bahkan sampai aku lulus. Mereka (sebagian dari teman-teman) bahkan menuduhku bahwa aku mendapat contekan atau bocoran jawaban ulangan dari ibu yang notabene adalah guru SD juga walaupun tidak mengajar di sekolahku. Namun aku tetap sabar dan tidak pernah mengeluh. Ibuku Alhamdulillah sudah diangkat menjadi pegawai negeri sipil ketika aku kelas lima SD. Memang bukan masa yang menyenangkan saat sekolah di SD. Namun, aku menikmatinya. Apalagi saat SD, setiap akhir tahun pasti ada ujian praktek memasak. Saat kelas empat aku memasak nasi goring dan kelompok kami mendapat nilai tertinggi, kelas lima memasak kue satelit yang terbuat dari singkong, dan saat kelas enam kami membuat sup ayam tetapi keasinan. Semua lomba aku ikuti, dari antargugus hingga lomba se-Kabupaten. Walaupun tidak menang tetapi aku senang mendapat wawasan dan teman baru. 
Saat perpisahan kelas enam pun tiba. Kami menangis karena kami akan berpisah menuju sekolah lanjutan yang berbeda.

Saat SMP dan SMA
SMP-ku di SMP 16 Jalan Nagan Lor Kraton Yogyakarta. Jarak sekolah dengan rumah kira-kira 7,5 Km. Walaupun begitu aku memilih untuk mengendarai sepeda ke sekolah daripada diantar ataupun naik angkutan umum. Karena pada saat itu entah karena apa, aku sudah jarang sekali bertegur sapa dengan ayah walaupun kami masih dalam satu rumah. Saat masih SMP aku tergolong anak yang bandel, aku tidak pernah belajar kecuali jika menghadapi ulangan. Waktuku hanya kuhabiskan bermain dan bermain. Oleh karena itu nilai kelulusanku tidak memuaskan. Walaupun begitu, aku diterima di sekolah favorit di Bantul yaitu SMA Sewon jalan Parangtritis Km 5 Sewon Bantul. Tak banyak berbeda dengan saat aku masih SMA. Hanya saja di SMA aku sering mengikuti kegiatan-kegiatan di luar sekolah yang positif. Diantaranya adalah PMR, PMI, Pramuka dan sebagainya. Kegiatan yang paling aku senangi adalah jika ada kegiatan pandakian dan kemah karena aku bisa menyatu dengan alam. Saat aku kelas dua SMA tahun 2006, ibuku memutuskan bahwa kami sekeluarga harus pindah rumah. Kami mengontrak sebuah rumah sederhana di Kerto Pleret Bantul. Kami mengontrak di dekat tanah yang akan dibangun rumah kami. Namun, malang tak dapat diraih untung tak dapat ditolak. Gempa 27 Mei 2006, memporak-porandakan rumah kontrakan kami dan juga rumah tetangga-tetangga. Tangisan, kematian, kebingungan, keputusasaan, rasa bercampur menjadi satu. Namun, dibalik itu rasa persatuan dan kegotongroyongan menjadi terlihat. Kami bersama-sama membangun tenda untuk melindungi diri dari panas dan hujan. Tak terasa lima bulan aku hidup di tenda. Selama tiga bulan, Alhamdulillah rumah kami sudah berdiri walaupun sederhana tetapi kami bangga dengan rumah ini karena rumahku dibangun dengan keprihatinan yang berbuah manis. Aku sangat bersyukur dengan ini.
Setelah lulus SMA, aku belum dapat memutuskan mau meneruskan kuliah jurusan apa. Ibuku mengarahkanku untuk mencoba di PGSD UNY. Aku gagal. Namun, aku tidak menyerah akan mencoba lagi di tahun berikutnya. Akhirnya aku ditawari bekerja di sebuah rumah produksi di Yogyakarta. Aku menerimanya. Selain itu, setiap sore aku juga mengajar les privat.
Setahun berlalu akupun mencoba mengikuti tes masuk PGSD tetapi bukan di UNY melainkan di UPY. Aku diterima kuliah di UPY dan akan aku jalani dengan seluruh kemampuanku untuk mencapai cita-citaku. Saat ini aku merindukan kehangatan kasih sayang ayahku yang kurang lebih sudah sepuluh tahun aku tidak aku rasakan.


Cerita pendek

Malam Yang Semakin Dingin

Airmata ini mengalir begitu saja. Mencoba meringankan bebanku yang terasa semakin berat. Aku lelaki yang tak pernah menangis. Kali ini kegagalanku telah meruntuhkan pertahananku. Aku merasa gagal sebagai seorang kakak. Aku sangat merindukan ibu yang tak mungkin lagi dapat ku peluk ketika aku merasa sedih.

***

Siang itu, aku pulang ke rumah dari tempat kerja. Aku berharap dapat melepas lelahku barang sejenak. Namun, keadaan tidak seperti yang kuharapkan. Ibu tiriku langsung menghampiriku dan memintaku untuk masuk di ruang tamu. Di dalam ada beberapa orang termasuk bapak dan orang lain itu, jika tak salah adalah teman Rian,adik laki-lakiku.

Hatiku bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.
Ternyata memang benar wanita itu Alya, teman adikku. Dia datang bersama ibunya dan mengabarkan bahwa Rian sudah menghamili Alya. Bahkan usia kandungannya sudah memasuki minggu ke-21. Kurang lebih sudah lima bulan berjalan. Bagai petir di siang hari, kakiku serasa lumpuh tak bertulang. Alya mengandung anak adikku? Ya Allah, kenapa semua ini terjadi pada keluargaku? Apa kata orang-orang nanti jika tahu bahwa Rian sudah menghamili orang di luar nikah. Kasihan bapak menanggung ini semua. Akhirnya bapak mengambil keputusan bahwa dari pihak keluarga kami akan melamar Alya dua hari kemudian. Mereka pun pulang.

Bapak mengeluh, bagaimana kami mendapatkan uang menikahkan Rian dengan Alya padahal bapak tidak bekerja. Sementara dari pihak wanita ingin resepsi yang meriah. Apa mereka tidak merasa malu, anaknya hamil di luar nikah malah mau diadakan resepsi yang meriah.
Aku benar-benar merasa letih hari ini. Beban terasa berat di pundakku.
Sore harinya, aku membicarakan masalah ini dengan Rian di dapur tempat kami biasa berkumpul dengan keluarga.
“ Tadi siang pacarmu datang bersama ibunya. Mereka menanyakan kapan kamu akan menikahinya. Apa kamu sudah berpikir tentang masalah ini?” aku bertanya dengan hati-hati karena aku tahu Rian pasti juga kebingungan dengan masalah ini.
“ Ah, apa urusamu? Yang mau nikah aku kok kamu yang sewot” sambil berkata begitu, dia keluar.
Aku berusaha sabar menghadapi adikku. Walaupun hatiku sangat sakit. Jika kubiarkan saja masalah ini, aku kasihan dengan bapak. Namun, Rian sendiri seperti acuh tak acuh. Rencanaku untuk membahagiakan bapak kandas oleh ulah Rian. Dia sangat sering mempermalukan keluaga ini. Namun, kali ini ulahnya sudah kelewat batas.

***

Malam ini, bapak mengajak pakde untuk melamar Alya. Aku menyuruh Rian untuk bersiap-siap.
“ Sudah sana mandi. Pakde sudah menunggu.”
“ Memangnya siapa yang mau pergi?” kata Rian sekenaknya.
“ Rian, kamu sekarang harus ikut bapak. Apa kamu tidak mengasihani bapak? Kamu yang berbuat harus berani bertanggung jawab” aku sudah mulai emosi.
“ Buat apa? Biar saja. Aku tidak mau menikahi dia! Aku tidak mau masa depanku hancur karena harus menikah. Aku memang melakukan itu, tapi kan belum tentu anak yang dikandungnya itu anakku! Kenapa kamu ikut campur dengan urusanku?” kata-kata Rian sangat membuatku naik darah.
Pertengkaran kami pun tak terelakkan. Aku begitu sangat marah sampai terasa sakit kepalaku. Tanganku melayang di pipi adik laki-lakiku itu. Amat keras sehingga tanganku pun terasa sakit. Dia terpental jatuh dan kulihat cairan merah merembes keluar dari lubang hidungnya.
Secepat aku menamparnya, secepat itu pula aku menyesal.
Pakde segera menenangkanku dan bapak membantu Rian berdiri. Adik dan ibu tiriku hanya bisa menangis melihat pertengkaran kami. Hatiku semakin remuk melihat Rian mengusap cairan merah itu. Baru pertama kali aku memukul adikku karena kesalahannya.
Aku pun pergi meninggalkan situasi itu. Kusinggkirkan lengan pakde dan aku berlari keluar. Kuhidupkan skuter dan aku melaju membelah malam.

***
Aku berdiri di depan makam ibu ketika telepon genggamku berdering. Ternyata bapak yang menelpon. Bapak menyuruh aku pulang untuk menjaga ibu dan adikku di rumah. Kata bapak, Rian sudah sadar karena diberi pengertian oleh pakde. Dia sudah memutuskan untuk bertanggung jawab dengan perbuatanya dan saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah Alya. Namun, hatiku sudah terlanjur remuk redam. Aku malu dengan keadaan keluargaku. Walau begitu, aku memutuskan untuk pulang. Aku percaya, Tuhan tidak akan memberi cobaan yang berat di luar batas kemampuan umatNya.




Cerpen karya Ainun Ainiyah
Dipersembahkan untuk Abi semoga mendapat kekuatan dan lindungan oleh Allah SWT. Amin.
KETRAMPILAN MENULIS

A. Hakikat Menulis sebagai Aspek Ketrampilan Bebahasa

1. Pengertian Menulis
Menurut Tarigan, 1982:4 Keterampilan menulis ini tidak datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
Sedangkan menulis ialah menurunkan/melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

2. Fungsi dan Tujuan Menulis
· Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung
Menulis sangat penting bagi pendidikan karena :
- Memudahkan para pelajar berpikir
- Dapat menolong kita berpikir secara kritis
- Dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap/persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman
- Dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita.
· Tujuan menulis menurut Hugo Hartig (via Tarigan, 1982:26)
a. Assignment purpose (tujuan penugasan)
b. Altruistic purpose (tujuan altruistik)
c. Persuasive purpose (tujuan persuasif)
d. Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)
e. Self expressive purpose (tujuan pernyataan diri)
f. Creative purpose (tujuan kreatif)
g. Problem solving purpose

B. Ragam Tulisan

· Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan rangkaian peristiwa/ pengalaman berdasarkan urutan waktu (kronologis).
· Deskripsi adalah jenis karangan yang melukiskan/menggambarkan suatu objek apa adanya sehingga pembaca ikut juga merasakan, mengalami, melihat dan mendengar apa yang ditulis si pengarang itu.
· Eksposisi adalah jenis karangan yang bertujuan menambah pengetahuan pembaca dengan cara memaparkan informasi secara akurat.
· Argumentasi adalah jenis karangan yang bertujuan memengaruhi pembaca dengan bukti-bukti, alasan/pendapat yang kuat sehingga gagasan yang dikemukakan penulis dapat diyakini/dipercaya oleh pembaca.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan tulis-menulis :
1. Paragraf/alinea adalah seperangkat kalimat yang membahas satu topik/ hanya mengacu pada satu gagasan pokok. Jadi, suatu paragraf tidak boleh mengandung dua topik.
2. Kerangka karangan adalah outline sebuah karangan yang sudah diatur secara sistematis, lengkap, menyeluruh dan mencakup semua hal yang akan dikemukakan.
3. Langkah-langkah menyusun kerangka.
- Catat semua ide
- Seleksi ide-ide secara tepat
- Urutkan ide-ide secara tepat
- Kelompokkan ide-ide yang berdekatan pada suatu heading
- Langkah seleksi sudah dikerjakan
4. Pengembangan kerangka karangan.

C. Teknik Penulisan
Kemampuan menulis bisa dikembangkan dengan cara-cara :
· sering menulis berdasarkan kegunaan spesifik/audience spesifik
· memahami fakta bahwa menulis adalah menengok kembali (writing is revising)
· memperoleh pengalaman editing yang akan bermanfaat tidak hanya untuk menulis akan tetapi secara keseluruhan bermanfaat untuk pengembangan kemampuan riset dan auditory/observasi
· mempublikasikan tulisan

D. Tujuan pembelajaran menulis menurut Keraf adalah :

1. Mampu memilih dan menata gagasan dengan penalaran yang logis dan sistematis
2. Mampu menuangkannya ke dalam bentuk-bentuk tuturan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia
3. Mampu melukiskannya sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan
4. Mampu memilih ragam bahasa Indonesia sesuai konteks komunikasi